Minggu, 25 Maret 2012

Kisah Sukses Anita Roddick (I)



Anita dilahirkan di Littlehampton, sebuah kota di tepi pantai Inggris pada tahun 1942, anak dari pasangan imigran asal Italia. Ia mengembangkan suatu kesadaran kuat akan pencabutan moral di usia muda setelah membaca buku tentang the Holocaust pada usia 10 tahun. Ia dilatih menjadi seorang guru tapi sebuah kesempatan mendapatkan pendidikan di kibbutz di Israel lambat laun berubah menjadi sebuah perjalanan keliling dunia. Segera setelah ia kembali ke Inggris, ibunya memperkenalkannya ke seorang pria muda asal Skotlandia bernama Gordon Roddick. Pertalian mereka terjadi begitu cepat. Mereka membuka restoran pertama bersama – sama, kemudian sebuah hotel di Littlehampton. Mereka menikah pada tahun 1970 dan memiliki 2 orang anak.

Anita memulai The Body Shop® pada tanggal 26 Maret 1976 semata – mata untuk menciptakan mata pencaharian untuk dirinya dan kedua putrinya, disaat Gordon melakukan perjalanan keliling Amerika. Ia sama sekali tidak terlatih dan tidak punya pengalaman dan trik bisnis yang ia miliki hanyalah nasihat dari Gordon untuk melakukan penjualan sebanyak £300 selama seminggu. Anita melihat kewiraswastaan sebagai suatu kelangsungan hidup, dan percaya bahwa hal tersebut memelihara pikiran kreatif.

Menjalankan tokonya yang pertama telah mengajarkan bahwa bisnis bukanlah tentang ilmu finansial tapi juga tentang perdagangan: membeli dan menjual dan tentang menciptakan sebuah produk atau layanan yang bagus sehingga orang – orang mau membayar untuk mendapatkannya. Sebagai wasiat dari keyakinan bisnis yang beliau miliki, selama lebih dari 30 tahun The Body Shop® saat ini adalah bisnis multi lokal dengan lebih dari 2,200 toko di 55 pasaran yang berbeda. Dan dia selalu mengklaim bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya dia bisa sampai ke tahap tersebut!

Bukan hanya sekedar karena kebutuhan ekonomi saja yang menginspirasi kelahiran The Body Shop®. Perjalanan – perjalanan yang dulu pernah ia lakukan membuatnya kaya akan pengalaman. Ia pernah menghabiskan waktu bersama masyarakat petani dan nelayan, dan melakukan perawatan tubuh untuk wanita dari seluruh penjuru dunia. Penghematan yang dilakukan oleh ibunya selama tahun peperangan membuatnya bertanya – tanya tentang kebiasaan – kebiasaan menjual barang secara eceran. Mengapa membuang wadah yang bisa diisi kembali? Dan mengapa membeli sesuatu melebihi yang anda gunakan? Ia bersikap seperti ibunya saat Perang Dunia II. The Body Shop® memakai ulang semuanya, mengisi ulang semuanya dan mendaur ulang semua yang bisa didaur ulang. Yayasan The Body Shop di bidang aktivis lingkungan terbentuk dari ide – ide ini.

Ia menyadari bahwa kesuksesan merupakan lebih dari sekedar ide bagus. Tapi merupakan masalah waktu juga. The Body Shop® muncul disaat Eropa mencoba menjadi ‘hijau’. The Body Shop® selalu dikenali dari warnanya yang hijau, tapi hanya itulah warna yang bisa mereka temukan untuk menutup dinding toko pertama mereka, yang basah dan bulukan. Ia membuka toko keduanya dalam waktu 6 bulan, disaat Gordon kembali ke Inggris. Ia muncul dengan ide untuk ‘mengatur keuangan sendiri’ untuk toko – toko baru, yang memicu pertumbuhan jaringan pengguna hak paten dari The Body Shop® yang tersebar di seluruh dunia. Perusahaan ini menjadi milik publik pada tahun 1984. Banyak penghargaan ia raih, dan seperti yang ia klaim; beberapa ia mengerti, beberapa ada yang tidak dan beberapa ia berpikir bahwa ia memang pantas mendapatkannya.

Anita percaya bahwa bisnis punya niat untuk berbuat kebaikan. Itulah mengapa Pernyataan Misi dari The Body Shop® terbuka dengan komitmen yang menolak, ‘Untuk mendedikasikan bisnis kami untuk mencapai perubahan sosial dan lingkungan.’Toko – toko dan rangkaian produk digunakan untuk membantu mengkomunikasian permasalahan hak asasi manusia dan lingkungan.

Pada tahun 1993 ia bertemu dengan delegasi dari masyarakan Ogoni dari Nigeria. Mereka sedang mencari keadilan dan perbaikan melawan perusahaan minyak multinasional Shell yang sedang mengambil alih lahan mereka untuk ekplorasi dan produksi minyak. Bekerja sama dengan NGO’s lain, mereka merubah kampanye mereka menjadi sebuah perayaan perkara internasional. Tragisnya, tokoh utama dari masyarakat Ogoni, Ken Saro-Wiwa dan 8 orang masyarakat Ogoni, dieksekusi pada tahun 1995 oleh Pemerintahan Nigeria. Namun kampanyenya terus berjalan dan 19 orang masyarakat Ogoni yang sempat ditawan akhirnya dibebaskan. Pada tahun 1997, setelah 4 tahun tekanan tanpa henti, Shell mengeluarkan perjanjian pengoperasian yang direvisi tentang hak asasi manusia dan ketahanan pembangunan. Setahun kemudian, mereka meluncurkan ‘Keuntungan dan Prinsip’ kampanye periklanan yang mendeklarasi pengakuan mereka terhadap minat pada 'sebuah kelompok pemegang saham yang lebih besar dalam bisnis kami'. Ia ingin The Body Shop ikut terlibat dalam membuat Shell untuk berpikir bahwa merupakan sesuatu hal yang penting untuk menjadi perusahaan yang memikirkan masyarakat sekitar.

Pada September 2001 Anita menggabungkan kekuatan The Body Shop® dan Greenpeace, dan ribuan organisasi lain dan pelanggan individu, dalam kampanye internasional untuk meningkatkan kesadaran akan hubungan antara pembakaran bahan bakar fosil dan pemanasna global, dan alternatif lain yang tersedia termasuk menggunakan bahan bakar yang bisa diperbaharui seperti tenaga angin dan matahari.

Salah satu kunci utama dimana bisnis dan keinginan individu dapat tergabung adalah melalui Community Trade. Pelopor dalam pertukaran yang adil di insdustri kosmetik, The Body Shop® merupakan perusahaan kosmetik pertama yang mengembangkan hubungan dengan masyarakat dengan tujuan mendapatkan bahan – bahan dan aksesoris alami. Diluncurkan lebih dari 20 lalu Anita melihat ke depan program ini, pada awalnya berjudul "Trade - Not Aid". Dimulai dengan satu pemasok di India, program Community Trade kami saat ini beroperasi dari Brazil sampai Zambia di lebih dari 20 negara dan menghasilkan penghasilan penting untuk lebih dari 15,000* orang di seluruh dunia. Anita sadar bahwa hubungan pertukaran dengan The Body Shop tidak akan membuat para petani menjadi kaya secara finansial, namun bisa membuat mereka mempertahankan cara hidup mereka dan melalui bantuan pengoperasian, kemandirian dapat diraih.

Salah satu contoh pemasok Community Trade adalah Tungteiya di Ghana, dimana Anita dan The Body Shop® Foundation memberikan bantuan awal untuk membantu menyediakan mesin penggiling dan penghancur tanaman kacang untuk membantu menghasilkan ekstrak shea butter – ini untuk pertama kalinya membantu wanita di daerah Tamale untuk mendapatkan pendapatan yang rutin, membayar uang sekolah, perawatan kesehatan, membangun dan memperbaiki rumah mereka. Juga membantu membangun 10* sekolah dan membayar sekaligus guru dan peralatan sekolahnya, dan wilayahnya bisa menikmati air dan kakus yang lebih aman. Di negara yang 43%* populasinya tinggal dibawah garis kemiskinan Bank Dunia, dan lahan pekerjaan sangat terbatas, cerita Asosiasi Tungteiya Shea Butter bisa sangat menginspirasi.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa The Body Shop® dan Anita selalu mudah diingat di pikiran masyarakat luas. Seperti inspirasi yang ia sediakan, bahwa The Body Shop® telah menjadi sebuah operasi global denagn ribuan orang bekerja mencapai tujuan yang sama dan berbagi nilai – nilai yang sama. Itulah yang memberi kekuatan pada kampanye dan iklannya dan secara terus menerur memisahkannya dari bisnis yang lain.

Anita mempertahankan bahwa beberapa tahun belakangan ini merupakan tahun – tahun yang sangat menyenangkan dalam hidupnya – ia percaya semakin anda berumur, anda akan berubah menjadi semakin ekstrim. Ia mencintai kutipan Dorothy Sayers, "Seorang wanita yang mencapai umur tua tidak dapat dihentikan oleh kekuatan apapun ". Pada bulan November 1999, ia terbang ke Seattle untuk berbicara tentang perlawanan terhadap peran World Trade Organisation dan menjadi saksi ‘Pertempuran Seattle’ atau 'Battle of Seattle'.

Pada tahun 2000 ia menerbitkan buku otobiogrfi yang berjudul "Business as Unusual" dan di tahun 2001 ia mengedit "Take it Personally", sebuat koleksi kumpulan pemikiran yang menjemukan untuk menantang mitos – mitos globalisasi dan kekuasaan WTO.
 
Baca juga Part II di SINI


Sumber: TheBodyShop.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar