Senin, 26 Maret 2012

15 Kriteria Bisnis Gagal

Membuka bisnis baru?? Let's go! Yang penting action, action, action kan?? Eits tunggu, simak dahulu ke-15 poin berikut agar Anda semakin aware dengan berbagai rintangan di depan Anda sebagai pebisnis baru.


01. Tidak Ada Perencanaan usaha

Poin pertama ini merupakan hal yang paling penting dan sebenarnya paling mutlak untuk dilakukan. Bahasa gaul dari perencanaan usaha ialah business plan. Banyak para pengusaha baru yang termakan kata-kata motivasi mentah yang mengatakan; bisnis itu harus segera dilakukan. Kuncinya action! action!

Memang, usaha membuthkan action agar segera dimulai. Tetapi, usaha yang tanpa perencanaan seperti panglima gagah berani maju perang tanpa mengetahui siapa musuhnya, harus menyarang dengan cara bagaimana, kapan menyerang dan bersembunyi.

Perencanaan usaha itu sendiri meliputi; mengetahui siapa target pasar, siapa kompetitor, bagaimana mendeferensiasikan produk kita dengan produk kompetitor, bagaimana suplai barang dan mendatangkan modal, bagaimana cara berpromosi, bagaimana menghitung cashflow, dll. Cukup banyak bukan? Masih menganggap perencanaan bisnis tidak terlalu diperlukan? You should think twice!


02. Tidak Melakukan Riset Pasar

Riset pasar untuk usaha Anda sangat diperlukan. Contoh mudahnya, sedang musim hujan, pilih yang mana, menjual es krim atau menjual jas hujan?

Contoh lain ialah Anda akan menjual baju dan aksesoris ala Korea yang sedang booming sekarang. Maka, kemana Anda akan beriklan? Koran Suara Merdeka atau Majalah Kawanku?


03. Pemasaran yang Lemah

Di awal usaha, pasti sebagian besar pengusaha baru akan memikirkan; bagaimana ya display tokonya? Bagaimana ya desain interior kantornya? Bagaimana ya memperbanyak stok? Bagaimana ya mencari lokasi strategis? Memang itu semua tidak salah. Hanya saja, usaha yang baik malah sebenarnya diawali dari PRODUK yang baik, unik, dan prospektif, baru memikirkan sistem dan tampilan. Lihat saja McD, KFC, dll. Mereka menemukan resep ayam dan burger uniknya dahulu, mencari pelanggan sebanyak mungkin, baru memikirkan sistem dan tampilan.



04. Terlalu Pasif
Menjadi pengusaha (apalagi pengusaha baru) jangan terlalu pasif. Banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha, terlebih saat merintis sebuah bisnis. Ciptakan produk yang bagus, carilah konsumen dan pelanggan sebanyak mungkin, carilah karyawan yang rajin dan loyal, atur anggaran (jika Anda belum memiliki karyawan untuk masing-masing divisi kerja). Cukup banyak yang harus dikerjakan dan pikirkan selain hanya duduk diam (kecuali Anda Net Marketer) hehe


05. Kurang serius Mengelola Bisnis

Anda mungkin belum memiliki karyawan banyak, belum memiliki kantor tempat usaha yang bonafid dan hanya bekerja di rumah saja. Tetapi, etos kerja harus (minimal) sama getolnya dengan saat berada di kantor. Jangan sampai profesionalisme Anda dalam mengelola bisnis seenaknya sendiri dan kurang disiplin dalam mengelola keuangan dan waktu.


06. Tidak Punya Akses Tambahan Modal
Usaha yang Anda rintis sudah berjalan. Dengan modal awal entah dari simpanan pribadi, aset pribadi, dan lainnya. Dari awal, perlu dipikirkan rencana cadangan apabila bisnis Anda sedang terseok karena masalah modal. Oleh sebab itu, sebisa mungkin, dari modal awal yang dimiliki, dipergunakan dan dikelola sebaik-baiknya sehingga arus kas Anda cukup baik dan lancar. Sehingga saat Anda sedikit terseok, Anda masih dapat mengusahakan pinjaman dengan record arus kas yang tidak terlalu buruk.


07. Manajemen yang Buruk
Manajemen usaha bisa saja, manajemen waktu, usaha yang Anda lakukan, keuangan, produk yang Anda jual, dan lainnya. Mengetahui setiap detil dari aspek bisnis Anda lebih barik daripada Anda memang hanya perduli dengan besar keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan menjual lebih banyak produk/jasa Anda.


08. Pelanggan
Cari pelanggan baru, dengan tidak melupakan pelanggan lama. Mencari pelanggan baru 2x lipat lebih sulit daripada mempertahankan pelanggan lama. Apapun yang terjadi, pertahankanlah keduanya.


09. Miskin Manajemen Waktu

Poin ke-9 ini adalah dilema yang cukup unik. Bagaimana caranya mengatur waktu apabila tidak ada orang yang posisinya berada di atas kita? (baca: atasan)

Karena Anda sendiri yang mengawasi dan mengatur usaha kita sendiri, upayakan disiplin waktu dari memulai usaha baru Anda. Walau sedikit sulit untuk beberapa orang, tapi pasti akan lebih mudah jika terbiasa.


10. Lokasi yang Buruk

Jika Anda akan membuka gerai atau toko untuk usaha Anda, pilihlah lokasi yang strategis. Misalnya, lebih baik membuka toko di deretan jalan dua arah daripada satu arah, lebih baik membuka toko di area pertokoan daripada membuka sendiri di area baru (terlebih jika toko yang dibuka masih kecil)


11. Tidak Berani Mempekerjakan Pegawai

Inilah salah satu kekurangan pengusaha baru. Tidak berani mempekerjakan pegawai. Seringkali usahawan muda berpikir; Kalau ada pegawai, keuntungan semakin sedikit dong? Bagaimana kalau bisnis baru terseok, uang buat gaji karyawan darimana? dsb.
Memang, mungkin pada awalnya, laba akan dikurangi untuk gaji staf. Tetapi, Anda sebagai pemilik usaha akan memiliki banyak waktu untuk memikirkan cara mengembangkan bisnis yang lebih besar lagi dan bisnis yang besar dan kuat cenderung selalu bisa menggaji karyawan dengan lebih baik.


12. Pegawai Tak Terkendali

Pada poin di atas, memang kita membutuhkan pegawai apabila memang kita sudah memerlukannya. Namun sebaliknya, apabila memang benar-benar belum membutuhkan pegawai, jangan memaksakan diri merekrut pegawai. Untuk lebih mudahnya, apabila akan merekrutpegawai baru, rumuskanlah dulu job description dan pekerjakan pegawai dengan jumlah sedikit-sedikit dahulu agar Anda dapat menyesuaikan diri pula.


13. Terlalu Cepat Menarik Uang
Hati-hati! Poin 13 ini poin yang sering dilakukan oleh para pengusaha baru. Bagaimana tidak? Rekening yang pada awalnya berisi saldo segitu-gitu saja tiba-tiba bernominal buncit. Tertarik untuk membeli barang-barang pribadi?? So pasti.
Tapi, pikirkanlah dahulu untuk jangka panjangnya. Memang sulit di awal, tetapi belajarlah berhati-hati mempergunakan uang Anda wahai pengusaha.


14. Terlena dengan Kesuksesan

Anda merasa bisnis atau usaha Anda sudah jalan, karyawan ada, sistem punya, uang ada. Tunggu dulu, jangan terburu merayakannya dahulu dengan mengendorkan kewaspadaan Anda. Business is a competition. Bila memang Anda punya banyak waktu luang, belajarlah hal-hal lain yang sekiranya dapat memperbesar bisnis Anda. Pelajari dan amati terus pasar, dan awasi kompetitor.


15. Terlalu Cepat Berekspansi
Ekspansi bisnis sepertinya memang terlihat dan terdengar sangat keren. Tetapi tunggu dulu! Membuka cabang bisnis kita membutuhkan kehati-hatian layaknya sedang merintis bisnis dari awal. Jangan sampai melenceng dari lini bisnis awal. Bisa jadi, Anda akan terjebak ke dalam usaha yang sama sekali baru (apabila Anda sangat melenceng dari bisnis awal Anda).



Aulia Zahara

1 komentar:

  1. salam kenal semuanya,ini aku mau cerita sedikit masalah kesuksesan aku,sahpa tau ada salah satu kalian mau seperti aku degan jalan minta bantu degan atas nama ki songo,dulu awalnya aku ragu dan takut,tapi lagi butuh juga untuk menyelesaikan masalah ekonomi,iya aku beranikan diri hubungi nomor 085217519919 aki songo iya aku berbicara dan masuk akal bicara beliau,dan lihat webnya aki di www.paranormal-kisongo.blogspot.com,petunjuk beliau juga masuk akal,syukur berkat petunjuk kisongo sekaran aku udah ada usaha jahit,ini kisah aku,wassalam.terima kasih

    BalasHapus