Ciputra adalah seseorang yang mendapat julukan Bapak Real Estate Indonesia. Ciputra merupakan pelopor bisnis properti modern di Indonesia sekaligus pendiri dan ketua umum pertama REI (Perhimpunan Perusahaan Real Estate Indonesia). Di kalangan pelaku bisnis properti, Ciputra identik dengan bisnis yang sering menjadi rujukan sekaligus pesaing. Dikalangan masyarakat luas, Ciputra dikenal sebagai pebisnis dan pengusaha real estate yang handal.
Namun, kisah sukses Ciputra sebagai pelaku bisnis, yang sekarang ini sering kita dengar, tidak Ciputra lalui dengan proses yang mudah. sejak kecil, Ciputra sudah terbiasa mengalami badai kehidupan yang dasyat. pada usia 12 tahun, Ciputra sudah di tinggal oleh ayahnya yang tewas karena terbunuh di tangan tentara Jepang. sedangkan ayahnya tersebut adalah tiang penopang keluarga. sejak itu Ciputra harus berusaha keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Namun, kisah sukses Ciputra sebagai pelaku bisnis, yang sekarang ini sering kita dengar, tidak Ciputra lalui dengan proses yang mudah. sejak kecil, Ciputra sudah terbiasa mengalami badai kehidupan yang dasyat. pada usia 12 tahun, Ciputra sudah di tinggal oleh ayahnya yang tewas karena terbunuh di tangan tentara Jepang. sedangkan ayahnya tersebut adalah tiang penopang keluarga. sejak itu Ciputra harus berusaha keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Setelah menamatkan SMA, Ciputra melanjutkan kuliah di Arsitektur ITB, sekalipun pada saat itu keadaannya sangat miskin. Ciputra pun tepaksa harus kuliah sambil bekerja. Ciputra memulai karirnya dalam bisnis properti tanpa modal yang berarti. Sedikit demi sedikit, Ciputra mulai meraih keuntungan dari usahanya tersebut. Salah satu proyek prestisius Ciputra adalah Taman Impian Jaya Ancol. Melalui kreativitasnya, Ciputra berhasil mengubah tanah rawa-rawa yang tidak berguna menjadi tempat bermain anak-anak yang paling terkenal di indonesia. Karena area Ancol yang seluas 137 hektar tidak cukup untuk menampung 11 unit fasilitas hiburan yang disediakan, Ciputra menguruk laut untuk memperpanjang garis pantai Ancol dari 3,5 km menjadi 10,5 km.
Ciputra mangalami badai berikutnya saat krisis melanda Indonesia dan nilai tukar dolar terhadap rupiah melonjak sangat tinggi. Karena memiliki utang dalam bentuk dolar, maka bisnis Ciputra pun terpukul. Nilai utang yang mencapai 181 juta dolar AS pun mambuat Ciputra merasa tak berdaya.
Namun, dalam badai itulah yang membawa Ciputra untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Akhirnya, secara perlahan pun krisis yang ia hadapi sedikit demi sedikit mengalami pemulihan hingga semua hutangnya lunas terbayar.
Karya-karya besar Ciputra begitu beragam, karena hampir semua subsektor properti dijamahnya. Ciputra kini mengendalikan 5 kelompok usaha Jaya, Metropolitan, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai, dan Ciputra Development yang masing-masing memiliki bisnis inti di sektor properti. Proyek kota barunya kini berjumlah 11 buah tersebar di Jabotabek, Surabaya, dan di Vietnam dengan luas lahan mencakup 20.000 hektar lebih. Ke-11 kota baru itu adalah Bumi Serpong Damai, Pantai Indah Kapuk, Puri Jaya, Citraraya Kota Nuansa Seni, Kota Taman Bintaro Jaya, Pondok Indah, Citra Indah, Kota Taman Metropolitan, CitraRaya Surabaya, Kota Baru Sidoarjo, dan Citra Westlake City di Hanoi, Vietnam. Proyek-proyek properti komersialnya, juga sangat berkelas dan menjadi trend setter di bidangnya. Lebih dari itu, proyek-proyek Ciputra juga menjadi magnit bagi pertumbuhan wilayah di sekitarnya.
Ketika ditanya tentang rahasia keberhasilannya, Ciputra menyodorkan dua resep utama, yaitu memiliki impian yang kreatif dan mewujudkannya lewat kerja keras. saai ini Ciputra berusia 75 tahun, namun ia tak pernah berhenti berkarya. sekarang ia sedang mengembangkan sekolah-sekolah unggulan dan universitas untuk anak-anak Indonesia dan usaha propertinya sudah mulai merambah ke negara-negara tetangga.
Sumber: Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar