Minggu, 20 Mei 2012

Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed, dan Floating

Anda seorang pengusaha yang ingin mendapatkan modal melalui bank? Maka Anda perlu tahu mengenai beberapa istilah bunga bank dan cara perhitungannya agar Anda tidak salah langkah dalam memilih sistem peminjaman berbunga. Berikut akan dibahas 4 istilah bunga bank seperti bunga flat, efektif, fixed, dan floating.

1. Sistem Bunga Flat
 Sistem bunga flat ialah perhitungan besarnya suku bunga mengacu pada pokok hutang awal. Sistem bunga flat memberlakukan angsuran bunga dan pokok hutang tetap/sama per bulannya. Karena bunga dihitung dari pokok awal pinjaman, maka biasanya suku bunga flat lebih kecil dari suku bunga efektif.
 Sistem bunga flat biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti handphone, home appliances, mobil atau kredit tanpa agunan (KTA).
 Rumus perhitungannya:
 Bunga per bulan = (P x i x t) : jb
 P= Pinjaman awal
 i= suku bunga per tahun
 t= jumlah tahun jangka waktu kredit
 jb= jumlah bulan dalam jangka waktu kredit

 Contoh kasus:
 Misalkan Anda mengajukan kredit Rp. 24.000.000 dengan bunga flat 5,3739% per tahun diangsur selama 24bulan (2tahun) dan Anda menghendaki melakukan pembayaran pokok pinjaman Rp. 1.000.000

 Bunga per bulan = (24.000.000 x 5,3739% x 2) : 24 = Rp 107.478,00

 Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
 Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 = Rp 1.107.478,00

 Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah
 Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 = Rp 1.107.478,00

2. Sistem Bunga Efektif
 Sistem bunga flat mensistemkan perhitungan bunganya berdasarkan sisa pinjaman. Sehingga bunga dan pokok dalam angsuran tiap bulan akan berbeda meski besaran angsuran per bulannya tetap sama. Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.

 Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.

 Rumus perhitunganny:
 Bunga per bulan= SP x i x (30/360)
 SP= Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
 i= suku bunga per tahun
 30= jumlah hari dalam 1 bulan
 360= jumlah hari dalam 1 tahun

 Contoh kasus:
 Misalkan Anda mengajukan kredit Rp. 24.000.000 dengan bunga efektif 10% per tahun diangsur selama 24bulan (2tahun) dan Anda menghendaki melakukan pembayaran pokok pinjaman Rp. 1.000.000

 Bunga efektif bulan 1
= Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00

Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 1.000.000,00 + 200.000,00 = Rp 1.200.000,00

Bunga efektif bulan 2
= Rp 23.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 191.666,67

Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah
Rp 1.000.000,00 + 191.666,67 = Rp 1.191.666,67

 Angsuran bulan kedua lebih kecil dari angsuran
bulan pertama. Demikian pula untuk bulan-bulan
selanjutnya, besar angsuran akan semakin menurun
dari waktu ke waktu.

3. Sistem Bunga Fixed dan Floating
 Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode tertentu atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.

 Biasanya terdapat kombinasi, yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.



Source: Bank Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar